Persahabatan 3D (Neneknya Ijah Menikah Lagi)

 

Wattpad.com

Persahabatan 3D ( Neneknya Ijah Menikah Lagi)

Ijah yang memusuhi Dodoy, Didiy dan Dedey, sebenarnya merasa sedih, ia ingin berteman dengan mereka. Apa daya rasa iri menguasainya. Ijah hanya bisa menatap dari kejauhan melihat 3 sekawan itu, teman-temannya menjuluki mereka 3D dari inisial nama mereka, Dodoy, Didiy dan Daday.

Meski Ijah berusaha memisahkan persahabatan mereka, tapi usahanya sia-sia yang ada ia tambah tersisih. Ijah merasa sendirian apalagi orangtuanya meninggal dikala ia masih kecil. Kakek yang menyayanginya setelah 2 tahun mengasuhnya meninggal dunia karena sakit. Akhirnya Ijah tinggal berdua dengan neneknya. 

Nenek Ijah sangat cerewet. Ijah kurang diperhatikan makanpun diberi jatah 2 kali yaitu siang dan malam. 

Di sekolah, Ijah sering kelaparan, makanya ia sering merebut roti Daday. Ijah ingin mendekati Dodoy karena sering membawa makanan. 

Hari itu Ijah merasa sedih dan malu, karena neneknya mau menikah lagi dengan seorang pemuda yang usianya 15 tahun lebih muda dari usia neneknya. 

Ia takut berangkat ke sekolah karena pasti akan diolok-olok temannya. Beruntung hari itu teman-temannya belum tau rencana pernikahan neneknya. Entah nanti.  

Hari yang ditakuti Ijah akhirnya datang juga. Di rumahnya yang sederhana sore itu ramai oleh tetangga yang bantu-bantu mengolah makanan. Dan bisa dipastikan, tetangga yang bantu masak itu adalah adalah orangtua teman-temannya di sekolah. 

Seharian Ijah  tidak keluar kamar, ia tahan rasa lapar meski neneknya memanggil Ijah untuk makan. Tumben pikir Ijah. 

Ijah melihat neneknya sangat bahagia, di depan neneknya banyak ibu-ibu yang memuji karena dapat brondong yang ganteng dan seorang guru pula. Padahal dibelakang neneknya, mereka menghujatnya, serta menuduh neneknya Ijah pake peletlah, pergi ke dukunlah, pake susuklah dan banyak tuduhan yang lain.

Kalau dilihat secara kasat mata, tuduhan mereka beralasan, guru SMP itu memang masih muda dan ganteng, pasti banyak gadis yang suka, kenapa harus memilih neneknya yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, untuk makan saja mereka selalu menunggu bantuan kerabat, tetangga dan  pemerintah setempat, kadang dari masjid juga. Pak Camat ayah Didiy sering membantunya.

Esok harinya, rumah sederhana itu terlihat ramai, para kerabat yang tidak pernah hadir hari itu datang, para tetangga berkumpul, sebenarnya mereka penasaran ingin melihat nenek-nenek yang menikah dengan brondong. Ijah mengintip dikamarnya yang sempit, ia melihat banyak teman sekelasnya yang datang, mereka berbisik-bisik dan cekikikan. Ijah merasa neneknya jadi bahan gunjingan. Hari itu Ijah bersembunyi di kamar.

---

Benar saja, ketika keesokan harinya ia berangkat ke sekolah, ia jadi bahan ketawaan, semua temannya mengolok neneknya. Ijah berlari ke kamar mandi ia menangis disana, sampai ada tangan halus mengusap rambutnya. Ijah menengok kearah orang yang mengusap kepalanya,, dilihatnya Didiy, Dodoy dan Daday tersenyum hangat padanya. Senyum persahabatan.

ADSN1919

Catatan: tayang di secangkirkopibersama.com dan kompasiana

Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

Berbagi :