Jangan Baca Puisiku

 Jangan Baca Puisiku



Id. Techinasia.com

Puisi ini tidak sembarang orang boleh membaca, bila hati penuh kerikil dan rasa membara, lewatilah jangan baca puisi ini.

Puisi yang aku buat memang untuk engkau dan Dia, meneduhkan ketika hari terasa panas, menghangatkan ketika gigil melanda. 

Puisi ini untuk engkau yang selalu mengingat keberadaan Tuhan, untuk selalu  bersamaNya. Dari mulutmu aku tahu inilah hidup sebenar-benarnya hidup.

Puisi ini untuk engkau yang telah mengeluarkanku dari panggung sandiwara kehidupan, biarkan saat ini kita jadi penonton dan menyingkir dari keramain.

Puisi ini untuk engkau yang mengajak aku menepi, menyaksikan kepura-puraan yang dilakoni dan dipilih mereka. Biarkan mereka beraksi sepuasnya.

Puisi ini untuk engkau yang memperlihatkan ada cinta dibungkus kebencian dan dendam, ada kebaikan tapi  menikam, senyum dan sapaan penuh kepalsuan, ah biarkan saat ini kita jadi penonton dan ada masanya kita jadi pelakon.

Puisi ini untuk engkau dan Dia, bukan untuk mereka.


ADSN1919


Puisi Ini Untuk Engkau dan Dia


Ini bukan sembarang Puisi yang semua orang boleh membaca, bila hati masih dipenuhi oleh rasa benci maka tundalah dulu untuk membaca puisi ini.


Puisi yang aku buat memang untuk engkau dan Dia, mengiringi setiap jejak langkah ini,  meneduhkan ketika hati terasa panas, menghangatkan ketika gigil melanda, mencairkan rasa yang terasa beku.


Puisi ini untuk engkau yang selalu mengingatkan keberadaan Tuhan, agar selalu  bersamaNya. Dari mulutmu aku tahu inilah hidup sebenar-benarnya hidup, Membuka mata yang selama ini hanya terlihat terbuka.


Puisi ini untuk engkau dan Dia yang telah mengeluarkanku dari panggung sandiwara kehidupan, biarkan saat ini kita menjadi penonton dan menyingkir dari keramaian, kita saksikan lakon yang mereka perankan. Ah kemunafikan terpampang.


Puisi ini untuk engkau dan Dia yang mengajak aku menepi dan menyepi, menyusuri jalan yang jarang orang untuk memilihnya, menyaksikan kepura-puraan yang dilakoni dan dipilih mereka. Biarkan mereka beraksi sepuasnya.


Puisi ini untuk engkau dan Dia yang memperlihatkan  cinta dibungkus kebencian berselimut  dendam,  kebaikan justru menikam, senyum dan sapaan penuh kepalsuan, ah biarkan saat ini kita menjadi penonton dan ada masanya kita menjadi pelakon.


Puisi ini untuk engkau dan Dia, bukan untuk mereka.


ADSN1919


Apriani1919
Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

Posting Komentar untuk "Jangan Baca Puisiku"

DomaiNesia
Template Blogger Terbaik Rekomendasi