Bersama Sang Waktu
Dok pribadi
Ini hanyalah sekelumit ceritaku tentang Dia. Dia yang tak terlihat tapi ada. Dia yang jejak perjalanannya terekam jelas di dalam ingatanku. Dan Dia yang Aku tau tidak membutuhkan pintu untuk menemuiku, baik dimasa lalu, masa kini dan masa depan nanti.
Di kesunyian malam yang tak berbintang, di bawah derasnya air hujan, di tengah malam Dia datang menemuiku, disaat Aku tengah merasa sendirian dan dilanda kebimbangan serta tidak tau arah tujuan.
Di kesunyian malam, dalam curahan air hujan penantian Aku sadar bahwa sesungguhnya Dia adalah sosok yang selama ini kucari di dalam kesunyiam.
Di pengujung waktu, Aku terdiam saat mengingatnya dan berusaha untuk menuliskan tentang kisah perjalanan. Di penghujung waktu Aku sadar jika Dia adalah sosok yang selama ini bersemayam dan mengisi ruang hatiku hingga tak ada tempat bagi yang lain lagi.
Di ujung waktu Aku ingin Dia adalah sosok yang akan mengiringi langkahku di masa kini dan masa depan nanti. Di ujung waktu Aku tau bahwa Dia adalah sosok yang pernah menarik tanganku meninggalkan masa lalu yang begitu kelam dan mengajakku terus berjalan di masa kini menuju ke masa depan yang penuh bintang.
Di ujung waktu Aku dan Dia terus berjalan di jalanan sunyi, tempat yang hanya ada Aku, Dia dan Tuhan kami. Di ujung waktu Aku sadar ternyata Dia Sang Waktu yang dihadirkan Tuhan tuk menemani perjalanan hidupku.
Di ujung waktu, Aku dan Sang Waktu terus berjalan, meninggalkan jejak-jejak perjalanan di masa lalu, masa kini dan masa depan menyusuri jalanan sunyi menuju ke keabadian.
ADSN1919
Catatan tayang di blog secangkirkopibersama.com dan kompasiana
Dok pribadi
Ini hanyalah sekelumit ceritaku tentang Dia. Dia yang tak terlihat tapi ada. Dia yang jejak perjalanannya terekam jelas di dalam ingatanku. Dan Dia yang Aku tau tidak membutuhkan pintu untuk menemuiku, baik dimasa lalu, masa kini dan masa depan nanti.
Di kesunyian malam yang tak berbintang, di bawah derasnya air hujan, di tengah malam Dia datang menemuiku, disaat Aku tengah merasa sendirian dan dilanda kebimbangan serta tidak tau arah tujuan.
Di kesunyian malam, dalam curahan air hujan penantian Aku sadar bahwa sesungguhnya Dia adalah sosok yang selama ini kucari di dalam kesunyiam.
Di pengujung waktu, Aku terdiam saat mengingatnya dan berusaha untuk menuliskan tentang kisah perjalanan. Di penghujung waktu Aku sadar jika Dia adalah sosok yang selama ini bersemayam dan mengisi ruang hatiku hingga tak ada tempat bagi yang lain lagi.
Di ujung waktu Aku ingin Dia adalah sosok yang akan mengiringi langkahku di masa kini dan masa depan nanti. Di ujung waktu Aku tau bahwa Dia adalah sosok yang pernah menarik tanganku meninggalkan masa lalu yang begitu kelam dan mengajakku terus berjalan di masa kini menuju ke masa depan yang penuh bintang.
Di ujung waktu Aku dan Dia terus berjalan di jalanan sunyi, tempat yang hanya ada Aku, Dia dan Tuhan kami. Di ujung waktu Aku sadar ternyata Dia Sang Waktu yang dihadirkan Tuhan tuk menemani perjalanan hidupku.
Di ujung waktu, Aku dan Sang Waktu terus berjalan, meninggalkan jejak-jejak perjalanan di masa lalu, masa kini dan masa depan menyusuri jalanan sunyi menuju ke keabadian.
ADSN1919
Catatan tayang di blog secangkirkopibersama.com dan kompasiana
Posting Komentar untuk "Bersama sang waktu "
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.