Lilin Keabadian
Tiuplah api lilin keabadian, biarkan api padam agar tidak membakar ruang dan waktu. Simpanlah lilin keabadian dibilik hati, nyala api dari masa ke masa.
Tak pudar diterjang gelombang, Tuhan memeluk erat, menguatkan sebongkah hati, kerlap kerlip cahaya menuntun satu titik.
Perjalanan di dunia semakin berkurang, genggam erat jemari, teguh melangkah di jalan sunyi, janji terpatri. Cukup satu lilin keabadian, nyala api ditiup bersama masa sekarang dan masa yang akan datang.
Tiuplah, penanda usia bertambah dan berkurang, perjalanan warna kasih sayang lurus tanpa liku menuju satu keabadian.
ADSN1919
Tayang di Kompasiana
Tiuplah api lilin keabadian, biarkan api padam agar tidak membakar ruang dan waktu. Simpanlah lilin keabadian dibilik hati, nyala api dari masa ke masa.
Tak pudar diterjang gelombang, Tuhan memeluk erat, menguatkan sebongkah hati, kerlap kerlip cahaya menuntun satu titik.
Perjalanan di dunia semakin berkurang, genggam erat jemari, teguh melangkah di jalan sunyi, janji terpatri. Cukup satu lilin keabadian, nyala api ditiup bersama masa sekarang dan masa yang akan datang.
Tiuplah, penanda usia bertambah dan berkurang, perjalanan warna kasih sayang lurus tanpa liku menuju satu keabadian.
ADSN1919
Tayang di Kompasiana
Posting Komentar untuk "Tiuplah"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.