Puisi Yang Tersembunyi
Puisi ini sengaja aku sembunyikan dari kata-kata, biarlah tiada yang tahu, sebuah kata tersimpan dibalik lidah, biar aku dan engkau yang tahu.
Desiran angin terasa dingin terkadang menghangatkan, mengingatkan pada titik rindu tak berujung, bergelinjang ritual cinta.
Aku ingin puisi tersembunyi ini menemui titik penantian, membuka mata, merekah senyuman berhias riuh tepuk tangan, andai sebuah mimpi, tak ingin aku terbangun dari mimpi indah itu.
Aku ingin tetap terpejam, sampai ada kecupan di jari jemari, berbisik mantra cinta, dan berkata; "Ini bukan mimpi"
ADSN1919
Tayang di Kompasiana
Puisi ini sengaja aku sembunyikan dari kata-kata, biarlah tiada yang tahu, sebuah kata tersimpan dibalik lidah, biar aku dan engkau yang tahu.
Desiran angin terasa dingin terkadang menghangatkan, mengingatkan pada titik rindu tak berujung, bergelinjang ritual cinta.
Aku ingin puisi tersembunyi ini menemui titik penantian, membuka mata, merekah senyuman berhias riuh tepuk tangan, andai sebuah mimpi, tak ingin aku terbangun dari mimpi indah itu.
Aku ingin tetap terpejam, sampai ada kecupan di jari jemari, berbisik mantra cinta, dan berkata; "Ini bukan mimpi"
ADSN1919
Tayang di Kompasiana
Posting Komentar untuk "Puisi Yang Tersembunyi"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.