SURAT TERBUKA UNTUK GURU-GURUKU
Dear Guru-guruku
Bagaimana keadaan bapak ibu? Apakah sehat selalu? Aku selalu berdoa semoga guru-guruku diberikan kesehatan, agar kita bisa selalu membimbing tunas bangsa, kelak mereka menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agamanya. Guru-guru hebatku, pahala akan terus mengalir bila kita bisa menggiring mereka menjadi sukses dan tentunya rasa ikhlas kita mendidik mereka.
Saat ini cuaca sedang tidak bersahabat, jaga kesehatan bapak ibu guru, fisik kita harus kuat, karena tugas kita itu tidak mudah, orang tua mempercayakan putra putrinya untuk kita didik. Tak bisa dipungkiri sifat mereka beraneka ragam. Ada yang manja, ada yang selalu cari perhatian, ada yang cuek, ada yang baper dan banyak tingkah polah mereka, terkadang kita bisa tertawa melihat mereka, terkadang tingkah mereka menguji kesabaran para guru. Itulah tantangan kita. Tentu kita harus bisa mengajarinya sesuai kemampuan mereka, melelahkan itu pasti, tapi itulah tugas kita.
Bapak ibu guru hebat, mengajarlah dari hati agar terasa ringan bukan karena keterpaksaan. Mengajar dengan terpaksa itu akan terasa berat, percayalah hidup kita menjadi berkah, meski penghasilan kita tidak sebanyak para pengusaha, bahkan para selebritis.
Insya Allah ada tabungan pahala kita, untuk bekal di akhirat kelak.
Dear Guru-guruku
Dari lubuk hati yang paling dalam, aku mohon maaf bila aku tidak sesuai seperti yang diharapkan, inilah aku dengan segala kekurangannya. Mari kita bangun dan kokohkan kebersamaan, saling menggenggam erat agar tidak terpencar.
Saling memahami satu sama lain agar tidak terjadi percekcokan antara satu dengan yang lainnya. Berdamailah dengan keadaan, jika ada permasalahan mari kita bicarakan baik-baik dan tentunya dengan kepala dingin. Jangan memperbesar masalah yang kecil, tapi perkecillah masalah yang besar.
Tidak ada manusia yang sempurna, mari kita saling menutupi kekurangan masing-masing, karena semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Dear Guru-guruku
Rangkullah para peserta didik dari hati, buatlah skenario pembelajaran yang menyenangkan, agar mereka betah di sekolah dan belajar dengan riang gembira. Ada yang mengatakan jangan lelah bicara tentang pendidikan karena itu adalah tugas kita.
Surat ini aku tulis untuk guru-guru hebatku, tanpa mereka aku tidak ada apa-apanya, sekolah tanpa guru tidak akan berjalan dengan baik, tapi sekolah tanpa pimpinan tetap akan berjalan.
Sekali lagi pesanku, jaga kesehatan agar kita bisa menggiring tunas bangsa menuju cita-citanya, percayalah peserta didik yang kita didik, kelak mereka akan menjadi orang-orang hebat dan mereka tidak akan pernah melupakan jasa bapak ibu yang menghantar mereka menjadi orang hebat.
Dear Guru-guruku yang hebat
Bila kelak diantara para guru menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang dirindukan kehadirannya, bukan pemimpin yang tidak diharapkan kehadirannya.
Aku tidak selamanya berada diantara para guru, harapku jangan pernah melupakan kehadiranku meski aku bukan pemimpin yang baik, setidaknya kita pernah bersama, menghadapi berbagai masalah, sebesar apapun masalah bila dihadapi bersama kita akan kuat.
Jangan merasa sekolah kita ini biasa-biasa saja, sekolah kita adalah sekolah yang hebat dengan guru, peserta didik dan para orang tua yang hebat pula.
Dear Guru-guruku
Tulisan ini akan menjadi kenangan bila aku sudah tidak berada ditengah bapak ibu. Bacalah dan ingatlah bahwa aku pernah ada di tengah bapak ibu guru yang hebat-hebat. Terimakasih dan maafkan. Aku tulis surat ini di tanggal yang spesial. Selamat hari Guru untuk semua teman se-profesiku di seluruh pelosok negeri.
ADSN1919
Selamat hari guru buat bapak dan ibu guru dimanapun berada๐ค
BalasHapusTerimakasih mas☺️☺️
HapusBenar, hanya ikhlas yang membuat pekerjaan terasa ringan.
BalasHapusTerimakasih nek, sudah mampir ๐ค๐ค
HapusTetap semangat bu...eh Kak Dinni, tetaplah sehat tetap semangat, dan tetaplah menjadi pemimpin yg dirindukan kami para guru.
BalasHapusIya k Ati, Terimakasih sudah mampir di blog ini ๐๐ค
Hapus