Engkau Milikku dan Selamanya akan Begitu
Rangkaian kata pernah terucap diantara kita. Tautan jari jemari, ucapkan janji sehidup semati.
Di ujung waktu, di bawah langit hitam, di antara hembusan angin bertiup kencang, api menghanguskan satu sayapmu. Di bawah deras hujan, aku tau engkau akan mampu untuk terbang, menangkap untaian demi untaian kata permohonan maaf kepadamu dari lapis langit ke tujuh.
Di antara gelegar suara kilatan petir menyambar, engkau tatap langit hitam sambil berkata kepada alam.
Di antara desiran angin malam menusuk tulang belulang, dipuncak reruntuhan kutatap engkau dari kejauahan, berharap bisa datang padamu, menghapus genangan mata yang tumpah bersama derasnya hujan.
Bagiku, aksara suci dihadapan Sang pemilik hati ibarat pengikat nyawa di dalam raga. Hapuslah air matamu, karena sesungguhnya akupun tidak pernah mengingkari janjiku padamu.
Aku percaya, Tuhan mencatat aksara suci terucap atas nama cinta karena Dia. Bagiku janji telah terucap dihadapan Sang pemilik hati tidak mungkin aku ingkari.
Engkau milikku dan selamanya akan tetap begitu. Aku Adam mu dan engkau adalah Hawa ku. Terimalah aksara bernyawa ini sebagai pelebur dosa. Jika nyawa butuh ikatan agar tetap berada dalam raga, maka janji suci adalah ikatan agar kita tetap ada. Warna kasih sayang
ADSN1919
Catatan: Tayang di Kompasiana
Posting Komentar untuk "Engkau Milikku Selamanya"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.