Ilustrasi: mannequinpatahhati.blogspot.com |
Masih rembulan yang sama, ketika dulu pertama kali engkau titipkan dipangkuan, sempurna bulatnya. Tak pernah sedikitpun berubah, masih seperti dulu dengan rasa yang sama. Rembulan dalam dekapan, selalu.
Lihat dan pandanglah, tak ada goresan sedikitpun, meski luka ingin menyimpan jejak. Gemeretak rasa ingin meremas, hanya keinginan. Rembulan masih utuh.
Tersimpan dalam bejana kaca, memandang tak tersentuh, rasa merasakan. Dapat kurasakan segar dan renyahnya apel hijau yang engkau perlihatkan padaku dalam kulkas, tanpa menyentuh, begitu pun rembulan yang engkau titipkan.
Mendekap rembulan, dekapan rasa, serasa dalam dekapan, biarlah.
Adsn1919
Catatan: Tayang di Kompasiana dan Blog Secangkir Kopi
Posting Komentar untuk "Mendekap Rembulan"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.