Dokumen Pribadi |
Saya salah satu penggemar cerita misteri, entah kalau baca cerita misteri itu mengasyikkan dan punya sesuatu yang hanya saya merasakan bukan rasa takut. Tapi jangan sampai saya menonton film horror karena saya tidak suka mendengar suara musiknya yang selalu mengagetkan.
Kompasianer penulis cerpen misteri yang bukunya sering saya beli adalah pak Mim, beberapa tulisannya menjadi koleksi perpustakaan mini saya. Sekarang yang mau saya tulis adalah buku Jirih yang penulisnya seorang kompasianer juga yaitu G Lukmanto. Saya tertarik memilikinya karena yang utama adalah cerita misteri atau horror dan membayar dengan harga yang tidak ditentukan dan setengahnya disumbangkan oleh beliau.
Ketika buku berwarna putih datang, saya penasaran dan langsung membukanya, biasanya saya berani membaca buku misteri tapi entah kenapa ketika pembatas buku jatuh dan saya melihat secarik kain warna putih, hati saya langsung berdebar, tapi saya beranikan memegang dan di simpan di halaman paling depan.
Tapi, ketika membaca halaman paling pertama hati saya agak ciut membaca tulisan yang di tulis pengarangnya tentang ikatan kain kafan yang ada di buku itu. Saya langsung tutup buku itu dan belum berani membaca halaman berikutnya.
Dokumen Pribadi
Secarik kain yang dijadikan pembatas buku Jirih, membuat saya teringat akan kematian. Entah kapan itu rahasia Tuhan, tapi antrian itu ada akhirnya.
Dokumen Pribadi |
Kembali pada buku Jirih, saya penasaran ingin membaca lagi dengan mengumpulkan keberanian lagi, tapi kertas pembatas tidak saya lirik-lirik dan masih tersimpan di halaman depan. Cerita dalam buku Jirih kumpulan cerita mini misteri, ceritanya memicu adrenaline dengan akhir cerita yang tidak di sangka-sangka. Setiap membaca buku Jirih pasti saya nengok ke belakang. Hehehe
Penulis buku Jirih berhasil membuat saya degdegan dengan isi cerita. Itulah asyiknya membaca buku misteri takut tapi perasaan dan secarik kertas mengingatkan saya bahwa setiap perjalanan pasti ada akhirnya. Oke deh saya tunggu buku selanjutnya.
Salam
ADSN1919
Posting Komentar untuk "Kain Kafan di Buku Jirih"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.