Di Wajahmu Kulihat Bulan
Senja menampakkan diri, ketika kita menghirup aroma teh di sudut ruangan yang temaram. Jari jemari kita bertautan menjadi satu, diiringi suara syahdu penyanyi Cafe.
Mata saling bertatap secangkir teh kita nikmati berdua, saat ini dan saat yang akan datang kita nikmati.
Sambil menatapmu, aku melihat cahaya bulan di matamu teduh dan meneduhkan. Aku ingin selalu berteduh di kedua kelopak matamu. Jangan berhenti menatapku, aku selalu rindu ditatap kedua matamu.
ADSN1919
***
Mata saling bertatap secangkir teh kita nikmati berdua, saat ini dan saat yang akan datang kita nikmati.
Sambil menatapmu, aku melihat cahaya bulan di matamu teduh dan meneduhkan. Aku ingin selalu berteduh di kedua kelopak matamu. Jangan berhenti menatapku, aku selalu rindu ditatap kedua matamu.
ADSN1919
***
🎵Di wajahmu kulihat bulan🎶
🎼Yang mengintai di sudut kerlingan🎶
🎶Sadarkah tuan kau di tatap insan🎶
🎵Yang hauskan belaian🎶
🎶Di wajahmu kulihat bulan🎶
🎼Menerangi hati gelap rawan🎶
🎶Biarlah daku mencari naungan🎵
🎵Di wajah damai rupawan🎶
🎼Serasa tiada jauh dan mudah dicapai tangan🎶
🎼Ingin hati menjangkau kiranya tinggi di awan🎵
🎶Di wajahmu kulihat bulan🎶
🎶Bersembunyi di balik senyuman🎵
🎵Jangan biarkan ku tiada berkawan🎶
🎶Hamba menanti kan tuan🎶
🎼Yang mengintai di sudut kerlingan🎶
🎶Sadarkah tuan kau di tatap insan🎶
🎵Yang hauskan belaian🎶
🎶Di wajahmu kulihat bulan🎶
🎼Menerangi hati gelap rawan🎶
🎶Biarlah daku mencari naungan🎵
🎵Di wajah damai rupawan🎶
🎼Serasa tiada jauh dan mudah dicapai tangan🎶
🎼Ingin hati menjangkau kiranya tinggi di awan🎵
🎶Di wajahmu kulihat bulan🎶
🎶Bersembunyi di balik senyuman🎵
🎵Jangan biarkan ku tiada berkawan🎶
🎶Hamba menanti kan tuan🎶
Posting Komentar untuk "Di Wajahmu Kulihat Bulan"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.