Engkau Bukan Mawarku




Memang tak pantas menghayal tentang dirimu. Sebab kau tak lagi seperti yang dulu.
Kendati berat rasa rinduku padamu, biar kusimpan rindu terlarang ini di dalam hatiku
Kusimpan dan kupendam rinduku padamu di dalam puisi tanpa ada seorangpun yang tahu

****
Apakah kau masih ingat? Bahwa hari ini adalah hari pertemuan antara nyataku dan nyatamu
Apakah kau masih ingat? Bahwa hari ini adalah pertemuan antara batinku dan batinmu
Apakah kau masih ingat? Bahwa hari ini adalah hari dimana engkau pernah berkata padaku, "Mas Aku milikmu"
Apakah kau masih ingat? Bahwa hari  ini adalah hari dimana aku pernah menghapus air mata yang jatuh di kedua pipimu sambil berkata, "Engkau milikku dan selamanya akan selalu begitu"
****
Dan hari ini adalah hari saat rasaku dan rasamu menyatu
Dan hari ini adalah hari dimana engkau pernah berkata, "Mas bawa aku bersamamu"
Dan hari ini adalah hari dimana Sang Waktu pernah menjadi saksi saat aku pernah berkata padamu,"Izinkan aku mencintaimu karena Tuhanku"
****
Hari ini aku pernah berkata, "Izinkan aku meminta izin kepada Tuhanku dan Tuhanmu untuk membawamu bersamaku"
Hari ini Sang Waktu kembali mengingatkanku, bahwa hari ini adalah hari di mana aku pernah berkata, "Tuhan.., Aku mencintainya karena engkau, Satukanlah dua hati yang terpisah oleh jarak dan waktu ini di dalam  ikatan suci yang Engkau ridhoi. Dengan nama-Mu, izinkan aku membawanya masuk ke alam keabadian cintaku pada-Mu."
Hari ini adalah hari saat aku berkata, "Akhirnya aku menemukanmu" sambil menggenggam erat jemarimu dan mengajakmu melangkahkan kaki bersamaku, berjalan meninggalkan masa lalu yang begitu kelam menuju ke masa depan, memasuki alam keabadian cinta dimana hanya ada aku, kau dan Tuhanku.
****
Jangan takut tuk mencintaiku dan jangan pernah takut melukaiku dengan duri-duri yang ada di sekelilingmu. Kau bukanlah Mawar-ku tapi kau adalah Anaphalis javanica-ku. Sebab kau adalah bunga abadi yang berada di dalam genggamanku. Karena kau adalah cinta yang akan selalu abadi di dalam hatiku.
Apriani1919
Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

Posting Komentar untuk "Engkau Bukan Mawarku"

DomaiNesia
Template Blogger Terbaik Rekomendasi